Postingan

Menampilkan postingan dari 2015

Senandung Ukhuwah.

Gambar
Diawal kita bersua, mencoba untuk saling memahami. Keping-keping di hati terajut dengan indah, rasakan persaudaraan kita. Dan masa-pun silih berganti, ukhuwah dan amanah tertunaikan. Berpeluh suka dan duka, kita jalani semua semata-mata harapkan ridho-Nya. Sahabat, tibalah masanya, bersua pasti ada berpisah. Bila nanti kita jauh berpisah, jadikan rabithoh pengikatnya, jadikan do'a ekspiresi rindu. Semoga kita bersua di surga. Dan masa-pun silih berganti, ukhuwah dan amanah tertunaikan. Berpeluh suka dan duka, kita jalani semua, semata-mata harapkan ridho-Nya. Sahabat, tibalah masanya, bersua pasti ada berpisah. Bila nanti kita jauh berpisah, jadikan rabithoh pengikatnya, jadikan do'a ekspiresi rindu. Semoga kita bersua di surga. ~ Sigma ~

Pendapatan Dalam Negara KHILAFAH. (tanpa cukai)

Gambar
Keunggulan sistem pengutipan hasil pendapatan negara Islam ini sudah terbukti dan teruji kemampuan serta keberkesanannya di sepanjang lebih daripada 1300 tahun Islam memerintah dunia. Persoalannya, apakah umat Islam amnya dan para pemimpin umat Islam khususnya pada hari ini yakin dengan Islam atau masih terus bergantung harap dengan sistem ekonomi k apitalisme? Cukuplah wajah buruk kapitalisme yang ada pada hari ini telah membawa mimpi buruk dan ngeri bagi seluruh masyarakat dunia termasuklah umat Islam. Dunia kini perlu berubah menuju Khilafah yang mana jaminannya adalah rahmat bagi sekalian alam. Sesungguhnya segala kezaliman yang menimpa umat Islam ini berpunca dari sistem Kapitalisme yang diterapkan dalam negara demokrasi ke atas kita dan tidak ada jalan lain untuk kita menikmati segala keindahan Islam kecuali dengan adanya Negara Khilafah yang akan menerapkan hukum Allah ke atas kita semua. “Sesungguhnya pemungut cukai itu berada dalam neraka” [HR Ahmad] Imam Syaukani rahimahull

Kesenagan di Dunia atau Kesenagan di Akhirat

Gambar
Hidup itu Pilihan.. sebuah kalimat sederhana tapi dalam maknanya, sedikit flash back ke masa lalu, dulu waktu SMA aku memiliki banyak sekali teman baik laki-laki maupun perempuan.. sebenarnya aku bukan orang yang mudah bergaul dengan laki-laki, aku terlalu pemalu untuk mengajak mereka berteman tapi, saat aku kelas 3 SMA yang kebetulan siswanya didominasi siswa perempuan sedangkan siswa laki-laki hanya SEBELAS orang ternyata tidak membuat kami terpecah menjadi 2 kubu besar laki-laki dan perempuan.. meski awalnya aku hanya mengenal satu, dua orang kali-laki saja yang memang kebetulan sebelumnya kami sempat sekelas, namun pada akhirnya aku mengenal semuanya aku berteman dengan semuanya.. mereka memberikan uluran tangan padaku.. sebuah ajakan persahabatan yang saat itu (sebelum aku mengetahui sistem pergaulan dalam islam) ku anggap suatu hal yang biasa ketika laki-laki dan perempuan berteman... seiring berjalannya waktu kami semakin kompak, hubungan kami sekelas semakin er

Karena Hijab Wujud Ketaatan

Tok tok tok, seseorang mengetuk pintu rumahku. “Bukain pintunya Fah”, pinta ibu “Iya bu” sahutku lalu berjalan membuka pintu. “Loh ada Iffah dirumah” celetuk bude Rani begitu pintu rumah terbuka. “Iya bude” kataku sambil meraih lengan kanannya dan mencium pungungg tangannya. “Kapan datang?” tanyanya sambil melangkah masuk rumah. “Tadi malam bude. Pulang bareng Ayah” jawabku sambil menutup pintu rumah. “Masuk bude! Ibu ada didalam.” Bude Rani diam sambil menatapku dari ujung kepala hingga kaki. “Kamu kok pakaiannya kayak ibu-ibu sih sekarang” ujarnya sambil tersenyum. Aku menunduk melihat penampilanku sendiri dari ujung kaki hingga dada. Setelan gamis batik berwarna coklat dan kerudung berwarna krem. Aku hanya tersenyum menanggapi komentarnya terhadap penampilanku “Laki-laki yang baik tidak akan melihat dari penampilan luarnya, tapi dari sikapnya” sahut Ibu yang tiba-tiba muncul. Aku menoleh pada ibu, lalu kami sama-sama tersenyum. “Buatin bude Rani minum Fah!” pinta ibu. Aku mengangguk

Indahnya Nasrullah

Ini kisahku di 2013... Hari besar itu segera tiba. Sebuah hari yang sejak tiga bulan sebelumnya telah ku nanti-nantikan, tapi pada akhirnya aku harus menelan rasa kecewa karena aku tak bisa mengikutinya.             “Kamu nggak bisa ikut Luk?” tanya salah seorang teman dekatku.             “Hmm” aku menggeleng lemah.             “Kenapa?” tanyanya.             “Ada dua UAP (Ujian Akhir Praktikum)” jawabku lesu.             “Ya ampun sayang banget” katanya menyayangkan.             Yah aku sendiri pun menyayangkan. Sebuah event besar dimana seluruh kaum muslimin yang memperjuangkan islam berkumpul disebuah tempat untuk menyerukan islam. Menyerukan untuk kembali pada Allah, mengingat saat ini banyak muslim yang meninggalkan Allah dan terlalu terlena dengan kehidupan dunia yang fana ini. Sebuah event yang belum tentu diadakan tiap tahunnya dan sangat penting bagiku, tapi aku tak bisa mengikutinya karena pada hari yang sama ada dua ujian akhir praktikum yang harus aku jalani.

because that’s true love

Gambar
“Oi..” teriakan kecil itu membuatku sedikit terkejut. Aku menoleh sambil melirik sebal.             “Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakaatuh”, sindirku karena dia datang bukannya memberi salam malah mengagetkanku.             “heheh...” dia tertawa, “Assalamu’alaykum Fahita”, sapanya sambil duduk dibangku tepat berhadapan denganku.             “Wa’alaykumussalam” jawabku sambil kembali mengarahkan pandanganku pada seorang laki-laki dan seorang perempuan yang duduk berdampingan tepat selisih 2 bangku dari bangku yang ku duduki.             “Liatin apa sih?”, tanya Dina sambil mengikuti arah pandanganku.             Ku alihkan pandanganku ke arah buku yang tengah ku buka diatas meja, “Bukan apa-apa”, jawabku.             “Lagi liatin orang pacaran ya?”, tanyanya penasaran. Aku diam. “Ta”, panggilnya.             “Hmm” sahutku.             “Gimana pandanganmu terkait pacaran?”, tanyanya sambil melipat tangan didada.             Aku meliriknya sambil mengan

Maaf yang Sungguh-sungguh

Gambar
Aku minta maaf.. padamu teman, sejujurnya aku sama sekali tak berniat memberikan janji-janji palsu atau omong kosong belaka. aku benar-benar ingin membantumu saat itu, karena aku merasa mampu. tapi ternyata fakta yang ada menunjukkan apa yang aku bisa bukanlah seperti yang kau mau. aku benar-benar ingin menemanimu malam itu, karena aku juga ingin menyenangkan hatimu. tapi lagi-lagi yang terjadi diluar kemampuanku. aku harus memilih hal yang lebih penting. suatu hal yang tak bisa ku tolak. sungguh aku minta maaf,, tak ada niatan sedikit pun dalam diriku untuk menyakitimu.. membohongimu.. memberikan janji-janji palsu.. atau apalah sebutannya,,, Maaf teman, sekali lagi maaf :'(