Pendapatan Dalam Negara KHILAFAH. (tanpa cukai)

Keunggulan sistem pengutipan hasil pendapatan negara Islam ini sudah terbukti dan teruji kemampuan serta keberkesanannya di sepanjang lebih daripada 1300 tahun Islam memerintah dunia. Persoalannya, apakah umat Islam amnya dan para pemimpin umat Islam khususnya pada hari ini yakin dengan Islam atau masih terus bergantung harap dengan sistem ekonomi kapitalisme?

Cukuplah wajah buruk kapitalisme yang ada pada hari ini telah membawa mimpi buruk dan ngeri bagi seluruh masyarakat dunia termasuklah umat Islam. Dunia kini perlu berubah menuju Khilafah yang mana jaminannya adalah rahmat bagi sekalian alam.

Sesungguhnya segala kezaliman yang menimpa umat Islam ini berpunca dari sistem Kapitalisme yang diterapkan dalam negara demokrasi ke atas kita dan tidak ada jalan lain untuk kita menikmati segala keindahan Islam kecuali dengan adanya Negara Khilafah yang akan menerapkan hukum Allah ke atas kita semua.

“Sesungguhnya pemungut cukai itu berada dalam neraka” [HR Ahmad]

Imam Syaukani rahimahullah dalam kitabnya, Nailul Authar (4/279) mengatakan : “Kata Shahibul Maks (صَاحِبُ الْمَكْسِ )adalah para pemungut Cukai dari manusia tanpa haq”.

Jizyah, Kharaj, Fai', Dharibah, 'Usyur bukan CUKAI. Fahami istilah yang syari' bukan erti bahasa atau perbuatan.

==========================================================

+ Jizyah adalah hak yang Allah berikan kepada kaum Muslim dari orang-orang kafir sebagai tanda bahwa mereka tunduk kepada Islam. Apabila orang-orang kafir itu telah memberikan jizyah, maka wajib bagi kaum Muslim melindungi jiwa dan harta mereka.

+ Kharaj adalah hak kaum Muslim atas tanah yang diperoleh (dan menjadi bagian ghanimah) dari orang kafir, baik melalui peperangan maupun perjanjian damai.

+ Fai' adalah segala sesuatu yang dikuasai kaum Muslim dari harta orang kafir dengan tanpa pengerahan pasukan berkuda maupun unta, juga tanpa bersusah payah serta (tanpa) melakukan peperangan.

+ Dharibah hanya dikenakan ke atas kaum Muslimin dan tidak boleh dipungut daripada warga negara non-Muslim. Pemungutan dharibah ini dilakukan dari sisa nafkah (setelah ditolak biaya keperluan hidupnya) dari harta orang-orang kaya iaitu dari baki pemenuhan keperluan primer dan sekundernya yang makruf. Jumlah dharibah yang dipungut secara makro harus sama dengan jumlah keperluan Baitul Mal yang digunakan untuk memenuhi kewajipan-kewajipan Baitul Mal tadi, sehingga dharibah tidak boleh dipungut melebihi keperluan sepatutnya. Apabila keperluan Baitul Mal telah dipenuhi dan Baitul Mal sudah mampu memenuhi kewajipan-kewajipannya dari sumber-sumber pendapatan rutin, maka pungutan dharibah mesti dihentikan.

+ Usyur merupakan hak kaum Muslim yang diambil dari harta serta perdagangan ahlu dzimmah dan penduduk darul harbi yang melewati perbatasan Negara Khilafah.

~ kitab Al-Amwal Fi Daulah al-Khilafah(Sistem Kewangan Negara Khilafah) karya Syeikh Abdul Qadim Zallum

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memilih atau Golput?

Senandung Ukhuwah.