Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Goes to Malang

Gambar
“Ee aqua yang dingin yang dingin e, mijon (mizone) e mijon”, teriak salah seorang pedagang asongan ketika aku baru saja duduk dikursi penumpang. Kemudian menyusul dibelakangnya penjual sate kerang berteriak, “Sate kerang selak gak uman (sate kerang keburu nggak kebagian). Sate kerang selak gak uman (sate kerang keburu nggak kebagian)”. Ada lagi penjual minuman dari arah gerbong belakang menuju ke gerbong depan sambil membawa kotak dengan tali yang dilingkarkan dilehernya sambil berteriak dengan cengkok dangdut, “Hemaviton jre..eeng, kratingdeng. Hemaviton jre..eeng, kratingdeng”. Mendengar semua ocehan itu aku tersenyum dan sedikit heran. “Yah gini kondisi di kereta. Udah kayak pasar”, kata Tita sambil tersenyum sepertinya dia menangkap mimik keheranan wajahku. Ini adalah kali pertama aku naik kereta, sempat kaget karena suasana dalam kereta benar-benar ramai seperti pasar. Tak pernah terbayangkan sama sekali kalau suasananya akan seramai ini. Hari itu aku berangkat dari rumah ke