Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2015

Karena Hijab Wujud Ketaatan

Tok tok tok, seseorang mengetuk pintu rumahku. “Bukain pintunya Fah”, pinta ibu “Iya bu” sahutku lalu berjalan membuka pintu. “Loh ada Iffah dirumah” celetuk bude Rani begitu pintu rumah terbuka. “Iya bude” kataku sambil meraih lengan kanannya dan mencium pungungg tangannya. “Kapan datang?” tanyanya sambil melangkah masuk rumah. “Tadi malam bude. Pulang bareng Ayah” jawabku sambil menutup pintu rumah. “Masuk bude! Ibu ada didalam.” Bude Rani diam sambil menatapku dari ujung kepala hingga kaki. “Kamu kok pakaiannya kayak ibu-ibu sih sekarang” ujarnya sambil tersenyum. Aku menunduk melihat penampilanku sendiri dari ujung kaki hingga dada. Setelan gamis batik berwarna coklat dan kerudung berwarna krem. Aku hanya tersenyum menanggapi komentarnya terhadap penampilanku “Laki-laki yang baik tidak akan melihat dari penampilan luarnya, tapi dari sikapnya” sahut Ibu yang tiba-tiba muncul. Aku menoleh pada ibu, lalu kami sama-sama tersenyum. “Buatin bude Rani minum Fah!” pinta ibu. Aku mengangguk

Indahnya Nasrullah

Ini kisahku di 2013... Hari besar itu segera tiba. Sebuah hari yang sejak tiga bulan sebelumnya telah ku nanti-nantikan, tapi pada akhirnya aku harus menelan rasa kecewa karena aku tak bisa mengikutinya.             “Kamu nggak bisa ikut Luk?” tanya salah seorang teman dekatku.             “Hmm” aku menggeleng lemah.             “Kenapa?” tanyanya.             “Ada dua UAP (Ujian Akhir Praktikum)” jawabku lesu.             “Ya ampun sayang banget” katanya menyayangkan.             Yah aku sendiri pun menyayangkan. Sebuah event besar dimana seluruh kaum muslimin yang memperjuangkan islam berkumpul disebuah tempat untuk menyerukan islam. Menyerukan untuk kembali pada Allah, mengingat saat ini banyak muslim yang meninggalkan Allah dan terlalu terlena dengan kehidupan dunia yang fana ini. Sebuah event yang belum tentu diadakan tiap tahunnya dan sangat penting bagiku, tapi aku tak bisa mengikutinya karena pada hari yang sama ada dua ujian akhir praktikum yang harus aku jalani.

because that’s true love

Gambar
“Oi..” teriakan kecil itu membuatku sedikit terkejut. Aku menoleh sambil melirik sebal.             “Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakaatuh”, sindirku karena dia datang bukannya memberi salam malah mengagetkanku.             “heheh...” dia tertawa, “Assalamu’alaykum Fahita”, sapanya sambil duduk dibangku tepat berhadapan denganku.             “Wa’alaykumussalam” jawabku sambil kembali mengarahkan pandanganku pada seorang laki-laki dan seorang perempuan yang duduk berdampingan tepat selisih 2 bangku dari bangku yang ku duduki.             “Liatin apa sih?”, tanya Dina sambil mengikuti arah pandanganku.             Ku alihkan pandanganku ke arah buku yang tengah ku buka diatas meja, “Bukan apa-apa”, jawabku.             “Lagi liatin orang pacaran ya?”, tanyanya penasaran. Aku diam. “Ta”, panggilnya.             “Hmm” sahutku.             “Gimana pandanganmu terkait pacaran?”, tanyanya sambil melipat tangan didada.             Aku meliriknya sambil mengan