Hembusan Angin Manis yang Sejenak Mampir


Awalnya aku bukanlah orang penyuka angin tidak pula membencinya.
Pun juga aku tak mengenalnya, aku hanya sekadar mengetahuinya.
Bagiku angin adalah suatu yang biasa tidak ada yang istimewa.
Sampai suatu hari aku menemukan hembusan angin yang berbeda dari biasanya.
Kurasakan ada sesuatu yang manis ketika angin itu menerpa wajah ini.
Sejak hari itu, aku mulai menyukainya
Ya, angin.. aku mulai menyukainya karena dia hadir dengan berbeda dia begitu manis
Hari demi hari semakin ku nikmati hembusan angin manis itu sampai aku merasa ini semua sudah hampir terlalu jauh dan membuatku ketagihan.
TAK BOLEH. Kata itu ku tekankan pada diriku agar aku tidak melangkah terlalu jauh untuk menikmatinya.
Satu sisi hatiku bertanya "Kenapa tak boleh?"
Sedang sisi hati yang lain menjawab "Ini belum waktunya, dan aku belum siap"
Yah.. sepertinya hati ini benar "Ini belum waktunya dan memang aku belum siap"
Maka detik itu juga aku mulai melepaskan angin manis itu setiap kali dia berhembus.
Susah memang awalnya, tapi semua itu kini mulai menjadi mudah karena aku sudah terbiasa.
Dan kini ketika angin manis itu berhembus aku pun mulai merasakannya sebagai sesuatu yang biasa.
Tapi tetap saja gelar angin manis itu tetap tidak bisa kulepaskan karena bagiku gelar itu memang pantas untuknya..
Terima kasih angin manis, kau membuatku belajar untuk bersabar dan belajar untuk melepaskan semuanya.. ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendapatan Dalam Negara KHILAFAH. (tanpa cukai)

my beloved nephew

Kesenagan di Dunia atau Kesenagan di Akhirat